Ramadhaan is a month of Forgiveness.
Ramadhaan is a month of Rahmah.
Ramadhaan is the month of generosity.
Ramadhaan, the month that Allaah subhaanahu wa ta’ala accepts the Tawbah of the servants, and the month that Allaah blesses His servants.
We are in need of Ramadhaan to correct ourselves, for we have forgotten Allaah tabarak wa ta’ala for the majority of the year.
To correct ourselves for we have been neglectful.
To correct ourselves for we are not upon the remembrance of Allaah.
To correct ourselves because our hearts have gotten hard, some hearts are dead, some hearts are sick, some hearts are stone-cold, some hearts are black, getting no benefit whatsoever. Some hearts are so bad, and so ill that they see a good as a Munkar, (as an evil), and they see an evil as a good. These are not as they should be.
We need a Ramadhaan. We need a Ramadhaan because our connection with Allaah tabarak wa ta’ala is not correct.
We need a Ramadhaan because we do not have any Khushoo or devotion in our Salaah.
We need a Ramadhaan because our Qura’an has dust and is sitting o n a shelf.
We need a Ramadhaan because we never read the books of Sunnah.
We need a Ramadhaan because we don’t fast, and if we fast physically without food or drink, we don’t fast with our eyes by lowering them and our tongue by not slandering and our tongue by not lying and back-biting. We need a Ramadhaan to get ourselves back in order, to work for the Hereafter, to connect ourselves to Allaah tabarak wa ta’ala.
We need a Ramadhaan because relationships brother to brother and sister to sister is in a miserable condition.
We need a Ramadhaan because we have bad thoughts about o ne another.
We need a Ramadhaan because of dhulm, injustice to o ne another.
We need a Ramadhaan because there is backbiting, there is envy, there is jealousy, and there is slander.
We need a Ramadhaan because we are despicable, because we are sick, because we are ill. (All these are diseases of the heart)
We need a Ramadhaan because we don’t believe in the promise of Allaah tabarak wa ta’ala, or if we do, we do not implement it.
We need a Ramadhaan because it is time for us to change and become something better then we are now.
We need a Ramadhaan because that is the o nly thing that is going to get us together…
We need a Ramadhaan because we don’t have unity, there’s no brotherhood
We need a Ramadhaan because there’s no respect for elders
We need a Ramadhaan because there’s no real love between us
We need a Ramadhaan, full of love and the Mercy of Allaah tabarak wa ta’ala.

Aku Merindui Mu


Bersimpuh aku dalam hening…
“malam seribu bulan”
malam yang selalu kurindukan
aku mengharap kedatanganmu di bulan penuh kaberkatan.

Duhai malam seribu bulan
temani aku yang dibuai helai keasmaraan
cumbuilah kalbuku yang didesak sesak kerinduan
dan hadirlah pada takdirku
bersama malaikat dan ruh kehidupan.

Semua mahkluk menggelegar getar
cahaya menyuluh menampar gempar
dan tunas keagungan perlahan tumbuh membesar

Selaut ku hamparkan kasih
Dipantai ku damparkan cinta
Sekali angin yang berlau ku bisikkan rinduku

Aku khusyuk Sang Purnama
aku luruh padamu Sang Cahaya
bertahajud aku tertunduk
pada padang kemuliaan yang tak pernah lapuk
Langit bertasbih dalam rindu
semesta bersenandung bertahmid syahdu
dan gemuruh tahlil getarkan kalbu
gunung bertasbih dalam bisu
samudera pun bertakbir haru

Biarkan aku larut dalam tafakur
aku akur
memujaMu penuh syukur
bersama pohon dan rimba belantara yang bersujud
pada kabus dan deru ombak
yang tak lelah menghaturkan sembah
mencari keampunan dariMu Ya Rabbul Izzah
                                                                                  


Hawa, 

Andai engkau belum berkahwin,
jangan kau risau jodohmu,
ingatlah Hawa janji Tuhan kita,
wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik...

Andai ditakdirkan tiada cinta daripada Adam untukmu,
cukuplah hanya cinta Allah memenuhi dan menyinari kekosongan jiwamu,
biarlah hanya cinta daripada kedua ibu bapamu yang memberi hangat kebahagiaan buat dirimu,
cukuplah sekadar cinta adik-beradik serta keluarga yang membahagiakan dirimu...

Hawa,

Cintailah Allah di kala susah dan senang kerana kau akan memperolehi cinta daripada insan yang juga menyintai Allah...
Cintailah kedua ibu bapamu kerana kau akan perolehi keredhaan Allah...
Cintailah keluargamu kerana kau tak akan jumpa cinta yang bahagia selain dari cinta keluarga...
Janganlah sesekali tangan yang menggoncang dunia juga yang menggoncang iman lelaki...


P/S : Ingatlah wahai sahabatku dan juga diriku...bukan cinta insani yang perlu...didamba...sebaliknya...cinta Ilahi lah penyuluh hidupmu...

Cintakan bunga layu, hancur dan musnah...
Cintakan manusia, manusia akan mati...
Cintakan Tuhan kekal buat selama-lamanya!!
Ingat tu!!


LEMBU : Hai anjing, apa habaq? Macam ada yg tak kena je?

ANJING : Aku tengah tension nih. Mau je aku gigit manusia tadi.
LEMBU : eh? kenapa?

ANJING : aku lalu tepi dua orang mansuia lelaki dan perempuan yg sedang berkepit. Tetiba si lelaki terperanjat dan terus melompat dan berkata "hoi anj**g, pergi jauh-jauh, najis !

LEMBU : Ya, lah. Ko kan haram. Najis tahap berat bagi manusia. Biasalah tu.

ANJING : Kalau aku najis sekali pon, kalau dia tersentuh aku, boleh disamak.
Yang dia sentuh dan raba-raba awek dia tu apa? Boleh ke nak samak dosa?

LEMBU : Betul tu. Memegang wanita yg bukan mahramnya tanpa ikatan yg sah, lebih dahsyat kenajisannya daripada memegang ko anjing, malah tak boleh suci sekalipun disamak.

ANJING : Wah.. ayat ko memang power la... manusia kena ubah pepatah "Pandai macam LEMBU"

Sedikit Penjelasan:

Daripada satu hadis yang diriwayatkan daripada ibnu majah menyatakan bahawa "Bergomolan dengan babi (khinzir) itu adalah lebih
baik berbanding dengan bersentuhan (secara sengaja) dengan wanita yang
bukan mahram".

Bersentuhan (dengan sengaja & apatah lagi bertujuan syahwat) adalah berdosa dan wajib bertaubat (bagi membersihkan dosa). Sedangkan menyentuh anj**g tidaklah berdosa dan hanya perlu disuci (bukan
bertaubat). Menyentuh anj**g bukanlah satu kesalahan (dosa) atau maksiat. Tetapi, menyentuh wanita bukan mahram adalah berdosa dan merupakan maksiat.

Di dalam satu riwayat hadis yang lain yang maksudnya, "Sesungguhnya kepala
yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan
sejenis yang tidak halal baginya. (Riwayat Al-Tabrani dan Baihaqi)

"Katakanlah lagi (kepadanya): Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang dapat mengambil pelajaran dan peringatan hanyalah orang-orang yang berakal sempurna". (Surah Zumar: 9)

Maka, ingatlah sekalian manusia, bersentuhnya kita bersama bukan mahram kita yang berlainan jantina merupakan dosa yang tersangat besar jika hendak dibandingkan dengan menyentuh anjing. Malah bersentuh dengan anjing boleh dihapuskan dengan bersamak. Namun bagaimana pula dengan persentuhan dengan bukan mahram berlainan jantina? Hanya taubatlah yang dapat menghapuskan segala dosa kita. Na'uzubillah.


"Uhibbuka Ya Akhi..."

Lewat ungkapan itu yang ku terima dari seorang muslimah melalui SMS membuat jiwaku resah. alangkah besar kalimah itu, tidak selayaknya diberikan untuk insan yang seperti aku, yang sangatlah lemah sifatnya, yang tidak punya apa-apa. selayaknya ungkapan itu ditujukan kepada Tuhanku, Allah Yang Maha Pengasih.

"Uhibbuka ya Rabbi" bisikku.

aku terdiam seribu bahasa tidak bisa mengungkap apa-apa. aku bingkas mengambil wuduk, aku mahu solat dua rakaat, resah ini mesti dipintal. lalu aku berbisik pada Tuhanku,

"Ya Allah, apakah semua ini ujian darimu untuk membuktikan kesetian cintaku padaMU? Jika benar ya Allah, aku tidak akan berganjak, aku akan setia dengan cintaku padaMU..."

"Ya Allah, jika ujian ini sebagai isyarat untuk bukti cintaku padaMU, maka aku redha ya Allah..."

"Ya Allah jangan bolak balikkan hatiku, tetapkanlah aku dengan cintaMU. Aku mendamba cintaMU, cintaku hanya padaMU Tuhan..."

"Ya Allah maafkan aku, maafkanlah muslimah ini. Kami lemah dan sering melakukan kesilapan. Ampunkan kami..."

Aku menangis, aku mahu terus menangis kerana aku takut kehilangan cintaMU...


sekadar berk0ngsi dgn korang2...sweet kn..subhanallah..

(credit t0 dhiya' ad-din)

Sunday, July 31, 2011

We Need Ramadhan

Posted by Nadira Aisya at 3:09 PM 0 comments


Ramadhaan is a month of Forgiveness.
Ramadhaan is a month of Rahmah.
Ramadhaan is the month of generosity.
Ramadhaan, the month that Allaah subhaanahu wa ta’ala accepts the Tawbah of the servants, and the month that Allaah blesses His servants.
We are in need of Ramadhaan to correct ourselves, for we have forgotten Allaah tabarak wa ta’ala for the majority of the year.
To correct ourselves for we have been neglectful.
To correct ourselves for we are not upon the remembrance of Allaah.
To correct ourselves because our hearts have gotten hard, some hearts are dead, some hearts are sick, some hearts are stone-cold, some hearts are black, getting no benefit whatsoever. Some hearts are so bad, and so ill that they see a good as a Munkar, (as an evil), and they see an evil as a good. These are not as they should be.
We need a Ramadhaan. We need a Ramadhaan because our connection with Allaah tabarak wa ta’ala is not correct.
We need a Ramadhaan because we do not have any Khushoo or devotion in our Salaah.
We need a Ramadhaan because our Qura’an has dust and is sitting o n a shelf.
We need a Ramadhaan because we never read the books of Sunnah.
We need a Ramadhaan because we don’t fast, and if we fast physically without food or drink, we don’t fast with our eyes by lowering them and our tongue by not slandering and our tongue by not lying and back-biting. We need a Ramadhaan to get ourselves back in order, to work for the Hereafter, to connect ourselves to Allaah tabarak wa ta’ala.
We need a Ramadhaan because relationships brother to brother and sister to sister is in a miserable condition.
We need a Ramadhaan because we have bad thoughts about o ne another.
We need a Ramadhaan because of dhulm, injustice to o ne another.
We need a Ramadhaan because there is backbiting, there is envy, there is jealousy, and there is slander.
We need a Ramadhaan because we are despicable, because we are sick, because we are ill. (All these are diseases of the heart)
We need a Ramadhaan because we don’t believe in the promise of Allaah tabarak wa ta’ala, or if we do, we do not implement it.
We need a Ramadhaan because it is time for us to change and become something better then we are now.
We need a Ramadhaan because that is the o nly thing that is going to get us together…
We need a Ramadhaan because we don’t have unity, there’s no brotherhood
We need a Ramadhaan because there’s no respect for elders
We need a Ramadhaan because there’s no real love between us
We need a Ramadhaan, full of love and the Mercy of Allaah tabarak wa ta’ala.

Saturday, July 30, 2011

..RinDu tErsanGAt...

Posted by Nadira Aisya at 11:35 PM 0 comments
Aku Merindui Mu


Bersimpuh aku dalam hening…
“malam seribu bulan”
malam yang selalu kurindukan
aku mengharap kedatanganmu di bulan penuh kaberkatan.

Duhai malam seribu bulan
temani aku yang dibuai helai keasmaraan
cumbuilah kalbuku yang didesak sesak kerinduan
dan hadirlah pada takdirku
bersama malaikat dan ruh kehidupan.

Semua mahkluk menggelegar getar
cahaya menyuluh menampar gempar
dan tunas keagungan perlahan tumbuh membesar

Selaut ku hamparkan kasih
Dipantai ku damparkan cinta
Sekali angin yang berlau ku bisikkan rinduku

Aku khusyuk Sang Purnama
aku luruh padamu Sang Cahaya
bertahajud aku tertunduk
pada padang kemuliaan yang tak pernah lapuk
Langit bertasbih dalam rindu
semesta bersenandung bertahmid syahdu
dan gemuruh tahlil getarkan kalbu
gunung bertasbih dalam bisu
samudera pun bertakbir haru

Biarkan aku larut dalam tafakur
aku akur
memujaMu penuh syukur
bersama pohon dan rimba belantara yang bersujud
pada kabus dan deru ombak
yang tak lelah menghaturkan sembah
mencari keampunan dariMu Ya Rabbul Izzah
                                                                                  

Buatmu Hawa yang masih single kerana ALLAH..dan juga aku...

Posted by Nadira Aisya at 11:29 PM 0 comments

Hawa, 

Andai engkau belum berkahwin,
jangan kau risau jodohmu,
ingatlah Hawa janji Tuhan kita,
wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik...

Andai ditakdirkan tiada cinta daripada Adam untukmu,
cukuplah hanya cinta Allah memenuhi dan menyinari kekosongan jiwamu,
biarlah hanya cinta daripada kedua ibu bapamu yang memberi hangat kebahagiaan buat dirimu,
cukuplah sekadar cinta adik-beradik serta keluarga yang membahagiakan dirimu...

Hawa,

Cintailah Allah di kala susah dan senang kerana kau akan memperolehi cinta daripada insan yang juga menyintai Allah...
Cintailah kedua ibu bapamu kerana kau akan perolehi keredhaan Allah...
Cintailah keluargamu kerana kau tak akan jumpa cinta yang bahagia selain dari cinta keluarga...
Janganlah sesekali tangan yang menggoncang dunia juga yang menggoncang iman lelaki...


P/S : Ingatlah wahai sahabatku dan juga diriku...bukan cinta insani yang perlu...didamba...sebaliknya...cinta Ilahi lah penyuluh hidupmu...

Cintakan bunga layu, hancur dan musnah...
Cintakan manusia, manusia akan mati...
Cintakan Tuhan kekal buat selama-lamanya!!
Ingat tu!!

Antara Anjing dan Awek

Posted by Nadira Aisya at 11:27 PM 0 comments

LEMBU : Hai anjing, apa habaq? Macam ada yg tak kena je?

ANJING : Aku tengah tension nih. Mau je aku gigit manusia tadi.
LEMBU : eh? kenapa?

ANJING : aku lalu tepi dua orang mansuia lelaki dan perempuan yg sedang berkepit. Tetiba si lelaki terperanjat dan terus melompat dan berkata "hoi anj**g, pergi jauh-jauh, najis !

LEMBU : Ya, lah. Ko kan haram. Najis tahap berat bagi manusia. Biasalah tu.

ANJING : Kalau aku najis sekali pon, kalau dia tersentuh aku, boleh disamak.
Yang dia sentuh dan raba-raba awek dia tu apa? Boleh ke nak samak dosa?

LEMBU : Betul tu. Memegang wanita yg bukan mahramnya tanpa ikatan yg sah, lebih dahsyat kenajisannya daripada memegang ko anjing, malah tak boleh suci sekalipun disamak.

ANJING : Wah.. ayat ko memang power la... manusia kena ubah pepatah "Pandai macam LEMBU"

Sedikit Penjelasan:

Daripada satu hadis yang diriwayatkan daripada ibnu majah menyatakan bahawa "Bergomolan dengan babi (khinzir) itu adalah lebih
baik berbanding dengan bersentuhan (secara sengaja) dengan wanita yang
bukan mahram".

Bersentuhan (dengan sengaja & apatah lagi bertujuan syahwat) adalah berdosa dan wajib bertaubat (bagi membersihkan dosa). Sedangkan menyentuh anj**g tidaklah berdosa dan hanya perlu disuci (bukan
bertaubat). Menyentuh anj**g bukanlah satu kesalahan (dosa) atau maksiat. Tetapi, menyentuh wanita bukan mahram adalah berdosa dan merupakan maksiat.

Di dalam satu riwayat hadis yang lain yang maksudnya, "Sesungguhnya kepala
yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan
sejenis yang tidak halal baginya. (Riwayat Al-Tabrani dan Baihaqi)

"Katakanlah lagi (kepadanya): Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang dapat mengambil pelajaran dan peringatan hanyalah orang-orang yang berakal sempurna". (Surah Zumar: 9)

Maka, ingatlah sekalian manusia, bersentuhnya kita bersama bukan mahram kita yang berlainan jantina merupakan dosa yang tersangat besar jika hendak dibandingkan dengan menyentuh anjing. Malah bersentuh dengan anjing boleh dihapuskan dengan bersamak. Namun bagaimana pula dengan persentuhan dengan bukan mahram berlainan jantina? Hanya taubatlah yang dapat menghapuskan segala dosa kita. Na'uzubillah.

keNAngaN siLaM aku & dirimu...

Posted by Nadira Aisya at 3:13 PM 0 comments

"Uhibbuka Ya Akhi..."

Lewat ungkapan itu yang ku terima dari seorang muslimah melalui SMS membuat jiwaku resah. alangkah besar kalimah itu, tidak selayaknya diberikan untuk insan yang seperti aku, yang sangatlah lemah sifatnya, yang tidak punya apa-apa. selayaknya ungkapan itu ditujukan kepada Tuhanku, Allah Yang Maha Pengasih.

"Uhibbuka ya Rabbi" bisikku.

aku terdiam seribu bahasa tidak bisa mengungkap apa-apa. aku bingkas mengambil wuduk, aku mahu solat dua rakaat, resah ini mesti dipintal. lalu aku berbisik pada Tuhanku,

"Ya Allah, apakah semua ini ujian darimu untuk membuktikan kesetian cintaku padaMU? Jika benar ya Allah, aku tidak akan berganjak, aku akan setia dengan cintaku padaMU..."

"Ya Allah, jika ujian ini sebagai isyarat untuk bukti cintaku padaMU, maka aku redha ya Allah..."

"Ya Allah jangan bolak balikkan hatiku, tetapkanlah aku dengan cintaMU. Aku mendamba cintaMU, cintaku hanya padaMU Tuhan..."

"Ya Allah maafkan aku, maafkanlah muslimah ini. Kami lemah dan sering melakukan kesilapan. Ampunkan kami..."

Aku menangis, aku mahu terus menangis kerana aku takut kehilangan cintaMU...


sekadar berk0ngsi dgn korang2...sweet kn..subhanallah..

(credit t0 dhiya' ad-din)

About Me

My Photo
Nadira Aisya
aku insan biasa,yang menyanjung setiap hikmah kalimah se0rang daie..Lantaran itu ku kan terus berdiri mendukung risalah ini..
View my complete profile
Powered by Blogger.

Followers

j0m gege


ShoutMix chat widget

d0a se0rang kekasih

About this blog